Kemenperin: Omzet Pedagang Makanan Menurun, Bahan Baku Sulit Dicari
Sebagian Harga Sembako Naik
ATMnews.id, Jakarta – Industri kecil dan menengah (IKM) makanan menjadi salah satu sektor yang terdampak virus corona. IKM makanan kesulitan mendapatkan bahan baku akibat kenaikan harga. Untuk itu, IKM membutuhkan dukungan pasokan bahan baku agar terus beroperasi.
“Data yang kami terima, yaitu pasokan bahan baku IKM makanan sulit didapat dan harganya saat ini terbilang meningkat,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih dalam keterangan pers, Sabtu (11/4/2020).
Harga bahan baku yang melonjak tersebut, di antaranya adalah harga kedelai dari Rp6.700 menjadi Rp8.500. Stok kedelai di luar Pulau Jawa bahkan sedikit, sehingga sulit dicari.
Kemudian, harga gula pasir naik dari Rp12.500 perkilogram (kg) menjadi Rp18.000 perkilogram. bahkan ada yang mencapai Rp21.000 perkilogram di Kota Palu.
“Ada pembatasan pembelian gula pasir maksimal 3 kg. Jika ingin membeli kemasan bulk besar, harus di distributor dan dalam jumlah yang besar sekali,” ujar Gati.
Meroketnya harga juga terjadi pada bahan baku gula rafinasi, dari Rp9.000 menjadi Rp11.000, kemudian harga buah-buahan meningkat sekitar 20 persen, dan bahan baku susu segar naik dari Rp6.500 perliter menjadi sampai Rp8.500 perliter.
Selain itu, harga jahe merah turut naik hingga melebihi 100 persen, yakni dari Rp35.000 perkilogram menjadi Rp70.000 perkilogram, bahkan mencapai Rp130.000 perkilogram di Kota Palu.
Untuk harga bawang putih juga tak luput dari kenaikan harga, yakni dari Rp35.000 perkilogram menjadi Rp55.000 perkilogram.
IKM makanan juga mengalami penurunan omzet hingga 50 persen, bahkan terdapat IKM yang penjualannya menurun hingga 90 persen. (Irur)