Istri Mensos Turun Beri Bantuan Kepada Anak Pengidap Multiple Congenital Anomalies
Pemkot Tangsel Seakan Tak Peduli
ATMnews.id, TANGSEL – Istri Menteri Sosial RI, Grace Juliari Batubara mengunjungi dan memberi bantuan kepada keluarga Dedi Rait (48) yang tinggal di Jalan Masjid Al Huda, Kampung Rawalele RT 01 RW 017, Kelurahan Jombang, Ciputat, Kota Tangsel.
Grace bersama rombongan dan didampingi Lurah Jombang, Hasanudin untuk melihat kesehatan perkembangan bocah perempuan kecil bernama Karimah Hasanah, anak bungsu pasangan Dedi Rait – Ai Siti Robiah.
Karimah Hasanah lahir pada tanggal 28 April 2019 di RSUD Tangsel secara normal namun didianogsa mengidap penyakit Multiple congenital anomalies (MCAs) atau kelainan bawaan lahir yang lebih dari dua.
Lalu dengan keterangan diagnosa MCAs + facial cleft (kelainan wajah)+ maxillaris ini pada tanggal 22 Juli 2019, bocah Karimah oleh RSUD Tangsel dibuatkan surat rujukan penuh kepada poli Gigi Orthodonti, RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Pusat.
Diceritakan orang tua Karimah, awal mula mendapatkan kunjungan dari istri mensos ini, bermula saat dirinya curhat dengan salah satu orang supir kenalannya, ternyata diketahui adalah driver tersebut merupakan supir pribadi dari istri Mensos RI.
“Awal mulanya, saya punya teman supir. Dan supir itu kenal dengan supir ibu mentri. Kemudian, saya menceritakan keadaan anak saya, mungkin supir tersebut menyampaikan cerita saya kepada Bu Menteri. Intinya saya cukup terharu dan bahagia, atas kepedulian beliau tadi mau berkunjung ke rumah kami ini,” ungkap Dedi.
Dirinya yang selama ini mengandalkan pekerjaannya sebagai tukang servis sofa atau jok keliling, mengaku kesulitan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dan biaya rumah sakit bagi buah hatinya.
“Bu Mensos tadi datang memberikan bantuan ke saya sebagai bentuk simpatik dengan kondisi keadaan anak saya. Beliau memberikan uang tunai ditambah dari lembaga yayasan Kita Bisa.com (salah satu laman daring penggalangan dana) sebanyak Rp20 juta. Bila di total bantuan ini berjumlah 30 juta rupiah,” kata Dedi, Jumat (7/8/2020).
Ia juga menerangkan sembari bersyukur, kedua kakaknya Karimah, bernama Sipa Hayati (9) dan Risa Laturrobi (6), tubuhnya normal saja. Uang bantuan tadi, akan dipakai untuk membeli obat dan perawatan buah hatinya agar bisa bertahan hidup di situasi sulit seperti sekarang ini.
Dedi berharap, saat perjumpaanya dengan isteri Mensos tadi, berharap bisa masuk Program Keluarga Harapan (PKH). Namun, persyaratannya terbentur kepemilikan rumah. Meski warga pendatang, Dedi mengaku sudah tinggal menghuni kontrakannya selama lebih dari 30 tahun.
“Selama 5 bulan ini terpaksa menganggur. Karena motor yang saya punya telah dijual untuk pengobatan – pengobatan bolak balik kontrol anak saya ke RSCM sebelumnya. Ditambah sepi order, berbarengan saat pandemi begini,” tutup Dedi. (Sugeng)